Sma
3 salatiga terdiri atas sarana dan prasarana yaitu masjid,bangsal,dan
tempat sampah. Adapun tempat-tempat yang biasa dipakai oleh bapak/ibu
guru dan para siswa-siswi sma 3 salatiga yaitu : Kantor guru,Ruang lab
komputer,biologi, dan fisika,perpustakaan,kantin,halaman
sekolah(lapangan),lapangan basket,tempat parkir,dan ruang kelas dari
kelas IB,IS, dan IA. Memang sangat luas sekali lingkungan sma 3 salatiga
tak ayal kalau jadi sekolah idaman para siswa.
Jumat, 23 November 2012
SMANTISA
Smantisa
itulah panggilan akrabnya. Sekolah yang hijau rimbun penuh dengan
pohon-pohon yang membuat suasana asri nan indah. Saat masuk ke
lingkungan sma 3 salatiga sudah disambut oleh yang diantaranya
pohon-pohon yang besar yang dapat hidup 4 musim(bungur),pohon
palem,kelengkeng,melinjo,akasia,pete,pinus,cemara,tanduk rusa,pohon
kelapa,rajasa,angsana,dan lain-lain.
Tak
pernah terpikir oleh otak kita bahwa sma 3 salatiga merupakan jantung
dikota salatiga. Karena sekolah yang menjaga kehijauannya walaupun sudah
lama di dirikan tetapi sampai sekarang tetap masih sejuk lingkungannya.
Padahal di sekolah lain sudah banyak dibangun gedung bertingkat. Bahkan
hampir semuanya berpaving penuh dengan bangunan.
KELAS IPS SMAN 3 SALATIGA
Aku adalah murid SMAN 3 SALATIGA, yang tahun 2012/2013 ini menduduki kelas XI.IPS.IV, kelas yang sangat menyenangkan. Mungkin banyak orang berpikiran bahwa kelas IPS itu negatif, padahal kelas IPS adalah kelas yang menyenangkan. Seperti di kelas ku ini, mungkin pada awalnya aku berpikiran bahwa kelas ini adalah kelas yang paling buruk yang pernah kudapat, tetapi setelah melihat canda tawa, senyuman, nyanyian teman-temanku. Aku merasa seperti kami semua adalah keluarga, dan kami akan selalu membantu kawan yang sedang kesusahan. Mungkin jika kalian penasaran tentang SMAN 3 SALATIGA, atau penasaran tentang kelas IPS kalian bisa bermain ke kelasku, aku akan memperkenalkan kalian dengan teman-temanku yang menyenangkan.
MERBABU EXPEDITION
Mendaki Gunung? mungkin terdengar asing di telinga para murid SMAN 3 SALATIGA, tetapi jangan mengira bahwa anak SMAN 3 SALATIGA tidak ada yang berani melakukannya. Kami enam pemuda pemberani yang terdiri dari Ananda Guswin, Muhammad Bimantara, Septa Aji Cahyana, Sirojul Abrori, Tri Chahya Alamandha(saya) dan Yuris Suhartono haus akan sesuatu yang baru seperti mendaki gunung Merbabu untuk melihat matahari terbit. Pengalaman pertama memang begitu menyenangkan. Kami berenam bukanlah pendaki gunung sejati, melainkan hanyalah anak-anak yang mencari pengalaman dan juga kesenangan. Saat kami mulai mendaki salah satu teman kami mengalami cedera di kaki, kami pun harus bergantian menggendongnya. Bukan hanya itu nasib buruk yang menimpa kami, setelah itu turun hujan deras tetapi karna kami tidak berpengalaman kami pun basah kuyup karna tidak membawa jas hujan.
Kami berpikir bahwa semua kesialan itu sudah selesai, tetapi masih ada kesialan lagi yaitu Tenda yang kami bawa tidak ada alasnya dan baju kami yang ada di dalam tas ternyata basah kuyup. Meskipun kami mengalami banyak kesialan, kami tetap senang karna kami semua berhasil melihat matahari terbit dan kami semua selamat sampai tujuan. Mungkin lain kali karna kami sudah punya pengalaman kami akan melakukannya dengan lebih baik.
Kami berpikir bahwa semua kesialan itu sudah selesai, tetapi masih ada kesialan lagi yaitu Tenda yang kami bawa tidak ada alasnya dan baju kami yang ada di dalam tas ternyata basah kuyup. Meskipun kami mengalami banyak kesialan, kami tetap senang karna kami semua berhasil melihat matahari terbit dan kami semua selamat sampai tujuan. Mungkin lain kali karna kami sudah punya pengalaman kami akan melakukannya dengan lebih baik.
Jumat, 09 November 2012
SEJARAH SMAN 3 SALATIGA
Apa kalian tau tentang sejarah SMAN 3 SALATIGA? Pasti kalian penasaran tentang sejarahnya? Simak cerita di bawah ini...
Sejak jaman penjajahan Jepang sekolah ini digunakan sebagai Sihang Gakko (sekolah guru jepang), sedangkan saat penjajahan belanda sekolah ini digunakan sebagai Gauverment Jongens Normal School.
Pada tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-laki (SGL), lalu pada tahun 1948-1950 digunakan oleh tentara Belanda. Setelah tentara Belanda pergi digunakanlah oleh Tentara Nasional selama 1 tahun.
Semenjak tahun 1951 digunakan untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG/SGB) hingga tahun 1960 dengan nama SGB negeri 1. Pada tahun 1959 dipakai bersama oleh SGB Negeri 1 dan SGTK Negeri.
Setelah semua itu berjalan, tahun 1964 SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.
Akhirnya sejak tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialihfungsikan menjadi SMAN 3 Salatiga, sampai sekarang.
Sejak jaman penjajahan Jepang sekolah ini digunakan sebagai Sihang Gakko (sekolah guru jepang), sedangkan saat penjajahan belanda sekolah ini digunakan sebagai Gauverment Jongens Normal School.
Pada tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-laki (SGL), lalu pada tahun 1948-1950 digunakan oleh tentara Belanda. Setelah tentara Belanda pergi digunakanlah oleh Tentara Nasional selama 1 tahun.
Semenjak tahun 1951 digunakan untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG/SGB) hingga tahun 1960 dengan nama SGB negeri 1. Pada tahun 1959 dipakai bersama oleh SGB Negeri 1 dan SGTK Negeri.
Setelah semua itu berjalan, tahun 1964 SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.
Akhirnya sejak tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialihfungsikan menjadi SMAN 3 Salatiga, sampai sekarang.
Langganan:
Postingan (Atom)